Anastacia.
Anastacia.
Anastacia.
Kau kini telah berubah. Dan kau kini telah menjadi cerita.
Cerita gelapmu, Anastacia.
-------------------------------------------------------------------------------------------------
"Cia, kau tak pergi ke masjid?" tanya Byan.
"Tidak. Aku lebih tenang shalat di rumah."
"Kau dulu menertawaiku karena tak pergi ke masjid. Sekarang kau yang tak pergi."
"Biarkan aku. Itu urusanku. Wanita tak wajib shalat di masjid."
"Kau memang selalu begitu"
"Bukan urusanmu"
-------------------------------------------------------------------------------------------------
Anastacia duduk di teras asramanya. Berharap hari Minggu cepat datang agar ia segera pulang ke rumahnya. Asrama ini seperti sebuah penjara baginya. Dikelilingi oleh orang-orang yang aneh dan berwatak ganda.
Byan. Bisa dibilang baik hanya pada saat tertentu. Selebihnya, busuk.
Maicha. Ya, dia memang cerdas. Tapi pelit.
Dylan. Benar-benar bukan orang baik. Ia menganggap semua orang jahat.
dan Anastacia juga berpikiran yang sama dengannya.
Tasha. Sangat emosional dan sering berprasangka buruk.
Chariona. Dibalik kebaikannya, dia sering mengambil kesimpulan dengan cepat.
Kasihan kau, Anastacia. Pikirnya.
-------------------------------------------------------------------------------------------------
Jumat, 11 September 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar